[post-views]
Alfattah.sch.id – Tradisi warisan ulama salaf adalah semangat literasi. Lahirnya ulama dan intelektual muslim dengan karya-karya fenomenal berbaga disiplin ilmu pada masa khalifah bani umaiyah dan Abbasiyah tidak terlepas dari basis literasi yang kuat di kalangan istana dan masyarakat. Perpustakaan kecil di rumah dan perpstakaan yang di bangun oleh kerajaan (Darul Hikmah) yang ramai di kunjungi mampu menjadi lentera di yengah kegelapan dunia barat, menunjukkan bahwa budaya literasi bagian yang sangat penting bagi peradaban sebuah bangsa. Untuk melahirkan ulama yang cendikiawan dan cendikiawan yang ulama perlu pembiasaan budaya gemar membaca dan menulis.
Melalui ujian lisan (syafahi) di Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo pada jenjang SMA kelas XII di harapkan mampu meningkatkan kwaltas keilmuan para santri. Para pimpinan dan asatidz Al Fattah berharap dengan ujian lisan ini diharapkan mampu meningkatkan kwalitas intelektual santri.Para santri di tuntut mempresentasikan hasil tulisannya perkelompok 2 santri di hadapan tiga orang penguji dan santri serta menjawab pertanyaan penguji dan santri.
Pelaksanasn ujian lisan ini ada dua tahap, tahap pertama ujian lisan terjemah Al Quran Hadis dengan bahasa Jawa (maknani) dan kandungan ayat di laksanakan hari Jumat (03/03/2023) dan Sabtu (04/03/2023) di uji langsung oleh dewan pengasuh KH. Muhtarom dan Ustadz Drs. H. Ainun Rofik . Sedangkan tahap ll di laksanakan selama empat hari, mulai pada hari Rabu (08/,03/ 2023) sampai Sabtu (11/03/2023). Dilaksanakan di dua tempat, santri putra di masjid dan santri putri di aula. Santri memprosentasikan hasil karya tulis dan di uji oleh tiga asatidz dan santri. Imtihan tersebut di saksikan oleh semua santri secara terbuka. Tentunya hasil karya tulis/jurnal tersebut bisa rampung karena membaca dan memanfaatkan tehnologi informasi.
(Red:Abu Usamah)