Oleh : Ridwan, S.Pd., M.Pd
Ali bin Abi Tholib berpesan “jika ingin melihat masa depan sebuah negara lihatlah pemudanya hari ini”. Pemuda adalah tonggak dan tolok ukur peradaban masa depan negara. Maju dan mundurnya peradaban sebuah bangsa ditentukan pemudanya dimanapun dan kapanpun. Di zaman rasulullah pemuda punya peranan penting dalam perkembangan dakwah Islam. Sahabat-sahabat rosulullah kebanyakan berusia muda.
Masa Muda Rosulullah
Ketika rosulullah ditinggal wafat oleh bapak, ibu dan kakeknya beliau tinggal bersama pamannya Abu Tholib, masa muda rosululllah sudah terbiasa hidup mandiri, mengembalakan kambing penduduk Makkah dan berdagang. Bahkan usia 12 tahun sudah berdagang ke luar negeri yaitu negeri Syam. Menjelang usia dewasa, Muhammad semakin menekuni dunia usaha. Nabi berdagang dengan mitra terbaiknya Saib bin Abi Saib. Di usia 25 tahun dengan kapabilitas maerketing profesional dengan bekal kejujuran dan tutur kata yang lemah lembut , penuh kesopanan beliau di percaya untuk menjual dagangan Khadijah wanita kaya raya dan mulia ke negeri Syam di temani Maisyarah, hamba sahaya laki-laki milik Khadijah dengan membawa keuntungan yang besar. Etos kerja dan kemandirian nabi Muhammad di usia muda patut diteladani para pemuda dan kaum muslimin. Lebih mencintai dan menjadikan panutan dalam merangkai kehidupan
Pemuda Di sekitar Nabi
Sejarah emas telah ditorehkan sahabat muda rosulullah yang penuh dedikasi yang tinggi dengan adab yaag mulia, mampu menopang perjuangan dakwah Islam. Rosulullah memuji sahabatnya, kami kutip dalam tafsir Ibnu katsir surat Ali Imron ayat 110
أَنْتُمْ تُوفُونَ سَبْعِينَ أُمَّةً، أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَنْتُمْ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ»
“Kalian adalah umat yang ketujuh puluh, kalianlah yang paling baik dan paling mulia menurut Allah Azza wa Jalla”
Hadis ini cukup terkenal (masyhur), Imam Turmuzi menilainya berpredikat hasan. Telah diriwayatkan hadis yang semisal melalui Mu’adz ibnu Jabal dan Abu Sa’id.
Sesungguhnya umat ini menduduki peringkat teratas dalam semua kebajikan tiada lain berkat Nabi mereka, yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena sesungguhnya beliau adalah makhluk Allah yang paling mulia dan rasul yang paling dimuliakan di sisi Allah. Allah telah mengutusnya dengan membawa syariat yang sempurna lagi agung yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi dan seorang rasul pun sebelumnya.
Melakukan suatu amal perbuatan sesuai dengan tuntunannya dan jalan yang telah dirintisnya sama kedudukannya dengan banyak amal kebaikan yang dilakukan oleh selain mereka dari kalangan umat terdahulu.
Deretan remaja menyertai rosulullah dalam dakwah dan perjuangan Islam.
Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Arqom bin Abil Arqom, Ali bin Abi Tholib, Said bin Zaid dan Zaid bin Sabit. Banyak pula sahabat muda menjadi panglima perang dan penimpin ummat. Usama bin Zaid sebagai panglima menyerbu Syam pada usia 18 tahun. Atab bin Usaid sebagai gubernur Makkah pada usia 18 tahun. Dan masih banyak lagi sahabat rosulullah mengukir prestasi di usia muda.
Pemuda Kita
Jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 64,92 juta jiwa pada 2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah itu setara dengan 23,90% dari total populasi penduduk Indonesia. Bonus demografi dengan jumlah populasi yang sangat besar dan punya potensi yang besar untuk memajukan peradaban bangsa kita terutama pemuda Islam, dengan syarat pemuda hari ini tidak hanya mengedepankan intelektualitas saja tapi juga mempunyai aqidah yang kokoh dengan kedalaman spritual dan adab yang mulia (ahlaq karima). Berbagai perubahan yang terjadi di setiap negara, tidak terlepas hadirnya pemuda sebagai penggerak. Pemuda diibaratkan sang surya di tengah hari yang terik dan menyengat. Berbagai bakat dan potensi yang dimiliki hendaklah di lejitkan untuk kemajuan ummat dan bangsanya.
Dari pemudalah munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara, terlepas dari penjajahan dengan di tandai Sumpah Pemuda. Bagaimana dengan pemuda kita hari ini?