Oleh : Ridwan, S.Pd., M.Pd
Presiden RI. pertama Ir. Soekarno mengungkapkan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Dalam upaya menghargai para pahlawan, Pemerintah melalui Kemensos RI telah menyiapkan logo dan tema Hari Pahlawan 2022 bertema “PAHLAWANKU TELADANKU”. Tema yang dipilih bertujuan untuk meneladani para pahlawan yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Logo yang ditampilkan pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2022, menggambarkan semangat berkobar, keberanian, dan ketangguhan. Melalui momen peringatan hari pahlawan diharapkan bangsa kita khususnya generasi muda tidak hanya mengenang tetapi mampu meneladani dengan semangat membangun bangsa, diimplementasikan melalui potensi dan profesi yang dimiliki masing-masing anak bangsa.
Kronologi peristiwa 10 Nopember
Pertempuran Surabaya dipicu oleh insiden Hotel Yamato. Saat itu, tentara Belanda mengibarkan bendera Belanda merah putih biru di puncak Hotel Yamato. Peristiwa ini membuat arek-arek Surabaya marah. Hariyono dan seorang pemuda bernama Koesno Wibowo memutuskan untuk memanjat ke puncak Hotel Yamato. Mereka pun merobek warna biru pada bendera Belanda sehingga menjadi bendera berwarna merah putih. Sejak peristiwa itu, suasana mulai memanas antara tentara Indonesia, NICA, dan AFNEI. Selang beberapa waktu, komandan militer Inggris Jenderal Mallaby tewas saat melewati Jembatan Merah. Kematian Mallaby membuat tentara Inggris marah besar.
Robert Mansergh yang menggantikan posisi Mallaby, mengeluarkan ultimatum bahwa pada 10 Nopember 1945 masyarakat Surabaya harus menyerahkan semua persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap Inggris dan Belanda.
Ultimatum itu tidak membuat tentara dan arek-arek Surabaya takut. Tentara dan arek-arek Surabaya justru siap berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. sumber cnn.com
Tentara Inggris melakukan serangan pada 10 Nopember di pagi hari. Pada pertempuran tersebut terdapat 20.000 tentara dan 100.000 arek-arek Surabaya dan para relawan dari daerah di luar Surabaya. Sedangkan 30.000 dari pihak Inggris didukung peralatan perang modern saat itu. Masyarakat Surabaya kehilangan 20.000 jiwa pejuang dan tentara sekutu kehilangan 1600 jiwa. Sebanyak 150.000 warga Surabaya dan sekitarnya mengungsi ke dawrah yang kebih aman. Melalui radio perjuangan semangat juang arek-arek Surabaya dikobarkan oleh Sutomo dikenal dengan Bung Tomo dengan pidato berapi-api takbir menggema “Allohu Akbar, hidup atau mati” mampu membangkitkn semangat untuk melawan sekutu, walaupun menggunakan senjata yang sederhana. Semangat juang mati syahid tidak terlepas dari resolusi jihad 22 Oktober 1945 yang difatwakan oleh K.H. Hasyim Asy’ari, bahwa mati melawan penjajah adalah mati syahid. Peristiwa 10 Nopember 1945 pertempuran paling sengit sepanjang sejarah.
Setahun kemudian setelah peristiwa tersebut Presiden RI, lr. Soekarno menetapkan 10 Nopember sebagai Hari Pahlawan, atas asulan Sumarsono mantan pimpinan tertinggi Pemuda Rakyat Indonesia ( PRI) yang ikut berjuang pada saat itu.
Semangat berjuang, keberanian ,ketangguhan serta kedekatan kepada Allah dzat Yang Maha Kuasa menjadi teladan dan inspirasi bagi rakyat Indonesia terutama generasi milenial untuk membangun bangsa dan negara dengan belajar sungguh-sungguh, melejitkan segala potensi yang dimiliki, berbuat baik kepada orangtua, guru dan sesama tanpa mengarapkan imbalan.