Oleh : Ridwan, S.Pd., M.Pd.
Allah memberitahukan tentang salah satu sunnah-sunnahNya yang terjadi pada mahluk
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Ra’du 11)
Ayat ini sering di pakai untuk memotivasi diri dengan mengambil potongan ayat
إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’du 11)
Berapa banyak orang kerja keras “jungkir balik” untuk meraih sukses nyatanya berapa persen mereka yang sukses dengan kerja kerasnya. Seakan akan kesuksesan mereka sendiri yang menentukan. Al Quran tidak diragukan kebenarannya dan menjadi jawaban atas realitas kehidupan yang di alami manusia.
Pendapat Mufasirin
Imam At Thobari menafsirkan ayat tersebut bahwa Allah telah memberikan kenikmatan, kebaikan, kesuksesan kepada manusia hanya saja kenikmatan, kebaikan itu telah di rubah oleh Allah dengan keburukan di sebabkan karena kedzaliman, kemaksiatan, permusuhan dengan yang lain. Manusia sejak.lahir sudah membawa fitrah (kesucian) berbuat kebaikan
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” ( QS. Ar Ruum 30)
Untuk tetap dalam kenikmatan dan kebaikan, manusia harus menjaga fitrahnya
Hal yang sama di tulis oleh Imam Qurtubi bahwa berubahnya kenikmatan dan kebaikan yang di berikan Allah menjadi keburukan itu karena tidak semata karena diri sendiri tetapi juga bisa karena sekelompok orang, keluarga atau orang yang terkait dengan dirinya yang melakukan kesalahan. Imam Qurthubi mencontohkan peristiwa kekalahan umat Islam dalam perang Uhud bukan semata kesalahan perorangan tetapi karena sekelompok pasukan panah yang turun dari bukit yang tidak mengindahkan intruksi dari Rasulullah. Sebagian mereka tertipu dengan harta yang di tinggalkan oleh musyrikin.
Mufasir kotemporer Syaikh Abu Bakar al Jazairy menulis dalam tafsir Al Aisar bahwa Allah tidak akan menghilangkan nikmat yang Ia berikan berupa keselamatan, keamanan dan kesejahteraan karena keimanan dan amal baik mereka sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri dengan dosa dan maksiat, tenggelam dalam nafsu syahwat sebagai akibat berpalingnya dari kitab Allah
Keberhasilan pemimpin Islam terdahulu tidak lepas dari ketatnya penjagaan diri dari dosa, maksiat dan penyimpangan iman. Sahabat Umar contohnya pengawasan, penjagaan diri dan keluarga sangat luar biasa ketatnya. Umar yakin jika gagal menjaga diri dan keluarga maka yang di pimpinnya tidak akan mau berubah.
Jurus langit
Untuk merubah sikap tidak baik dan dosa yang di lakukan menjadi baik, memohon kepada Allah agar di berikan perubaihan kebaikan dunia dan akhirat
كَانَ رسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ أصْلِحْ لِي دِيْنِيَ الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي ، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي ، وَأَصْلِحْ لِي آخِرتِي الَّتي فِيهَا مَعَادِي ، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ ، وَاجْعَلِ المَوتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ ))
“Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan” (HR Muslim)
Doa ini mengajarkan agar di perbaiki lima hal
- Islam sebagai penuntun dan dalam hidup dari dosa, membimbing supaya kwalitas berislam semakin baik, faham terhadap adab dan syariat Islam
- Memohon agar kwalitas hidup di dunia semakin bertambah baik sehinga berimah dengan tenang dan beramal, shodaqoh semakin baik
- Diperbaiki urusan akhirat karena tidak tahu hidup kapan akan berahir, beribadah dengan sungguh-sungguh seakan mati besuk.
- Memohon agar setiap detik kehidapan yang di berikan Allah bertambah pahala kebaikan
- Menjadikan kematian sebagai akhir dari setiap keburukan sehingga kematian itu menjadi sebab bebasnya dari beban dunia dan menjadi sebab pemulihan akhir istirahat di dunia.