1. Home
  2. /
  3. Uncategorized
  4. /
  5. Isra’ Mi’raj dan Perintah...

Isra’ Mi’raj dan Perintah Shalat

Jan 27, 2025

Oleh : Ridwan, S Pd, M. Pd.

Diantara peristiwa besar dalam sejarah Islam ialah Isra’ Mi’raj. Isra’ perjalanan nabi Muhammad SAW dari Masjid Al Haram (Makkah) ke Baitul Maqdis dan Mi’raj perjalanan dari Baitul Maqdis ke langiìt ketujuh pada malam hari. Pada Mi’raj nabi Muhammad menerima perintah langsung dari Allah Shalat lima waktu. Peristiwa Isra’ Mi’raj diabadikan pada surat Al Isra ayat pertama.

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid Al Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Banyak yang berpendapat bahwa peristiwa ini Allah hendak menghibur Rasulullah setelah ditinggal wafat oleh orang yang dicinitainya, Khodijah sang istri dan paman nabi Abu Tholib. Bukan menghibur semata, tapi Allah hendak mengundang langsung untuk menerima perintah Shalat.

Perintah Shalat Lima Waktu

Perintah syariat Shalat lima waktu berbeda dengan perintah ibadah yang lain. Kalau perintah ibadah selain Shalat, Allah perintahkan pada Malaikat Jibril untuk menyampaikan pada Rasulullah SAW. dengan menurunkan wahyu-Nya. Memberikan petunjuk bahwa Shalat merupakan perkara prioritas hidup bagi kaum muslimin. Dalam Al Quran kata As Shalat disebutkan 67 kali (Kitab Mu’jam Mufahras fi Alfadz Al Quran Syech Muhammad Fuad Abdul Al Baqi). Shalat ibadah pertama kali dihisab oleh Allah. Rasululllah SAW. perintahkan kepada orangtua untuk mengajak anaknya Shalat pada usia tujuh tahun dan memukulnya ketika mengabaikannya pada usia sepuluh tahun.

Perintah Shalat pada Keluarga dan Jaminan Rizki

Ibadah Shalat bukan perkara ibadah hubungan horisontal pribadi dengan Allah tetapi juga pada keluarga. Firman Allah

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Artinya: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”. QS.Thoha 132).

Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsir Al Quranil Adhim “Selamatkan keluargamu dari azab neraka dengan mendirikan Shalat”. Perintah pertama untuk keluarga dalam ayat ini adalah menjaga Shalat bukan perintah urusan dunia, karena Allah telah menjamin rizki untuk manusia, nahnu narzukuka(Kamilah yang memberikan rezki kepadamu). Supaya rezki semakin berkuwalitas dan kuwantitas semakin baik jaga Shalat kita dan keluarga kita. Shalat tepat waktu serta menjaga fardhu-fardhunya dilaksanakan dengan baik.

Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia bercerita, Rasulullah bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغ لِعِبَادَتِي أمْلأ صَدْرَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ ملأتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ
.
“Allah Ta’ala berfirman: ‘Hai anak cucu Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kekayaan dan akan Aku tutup kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak melakukannya, maka akan Aku penuhi dadamu dengan kesibukan dan tidak pula Aku menutupi kemiskinanmu.’”
Ibnu Abi Hatim menceritakan Rasulullah memerintahkan pada keluarganya shalat apabila mengalami kesusahan.

عَنْ ثَابِتٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصَابَهُ خَصَاصَةٌ نَادَى أَهْلَهُ: ” يَا أَهْلَاهُ، صَلُّوا، صَلُّوا “.

Dari Sabit, bahwa Nabi Saw. apabila mengalami suatu kesusahan, maka
beliau menyeru kepada keluarganya: “Hai keluargaku, kerjakanlah salat, kerjakanlah salat oleh kalian!”