Oleh : Uni Erawanti, S.Pd
Perkembangan IT selama pandemi Covid-19 begitu pesat berpengaruh dengan bahasa yang digunakan kalangan anak-anak dalam generasi Z. Generasi Z merupakan generasi yang tidak lepas dari internet karena mereka lahir dan tumbuh di tengah perkembanagan IT. Mereka mahir dan cerdas dalam mengoperasikan internet. Hal ini dipengaruhi dengan adanya pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun. Sehingga mereka dipaksa belajar secara online dengan menggunakan laptop atau gatget. Mereka juga dapat menggunakan berbagai aplikasi IG, facebook, twitter, whatsapp, tiktok, dll. Oleh karena itu mereka terpengaruh bahasa-bahasa yang ada di dalam media sosial. Bahkan mereka lebih nyaman dan mudah memahami bahasa barunya. Bahasa-bahasa ini juga menjamur mulai perkotaan sampai pedesaaan. Kadang-kadang bahasa-bahasa ini melupakan kesopanan, apalagi saat berbicara dengan orang yang lebih tua. Contoh anjir, kepo, gaes, gua, lu, ngapain, dsb. Mereka mengganggap ini adalah bahasa gaul.
Bahasa gaul dapat membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan bahasa ini remaja lebih kreatif asalkan digunakan pada situasi dan kondisi tertentu, sedangkan dampak negatif bahasa-bahasa seperti ini dapat menghambat perkembangan bahasa Indonesia.
Selain bahasa gaul itu, akronim dan singkatan juga mengalami variasi di kalangan generasi Z. Singkatan adalah kependekan atau gabungan huruf. Sedangkan akronim adalah kependekan huruf yang terdiri atas beberapa unsur. Akronim memiliki fungsi media humor dan semboyan yang digunakan untuk keakraban. Masih banyak orang yang mengganggap singkatan dan akronim sama, padahal berbeda. Menurut Kridalaksana singkatan dan akronim dibagi menjadi beberapa macam. Berikut penjelasannya;
- Macam-macam singkatan beserta contohnya:
- Nama Orang, Gelar, Sapaan, Jabatan, dan Pangkat
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat yang diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan:
A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
H. Hamid = Haji Hamid
Suman Hs. = Suman Hasibuan
W.R. Supratman = Wage Rudolf Supratman
M.B.A. = master of business administration
M.Hum. = magister humaniora
M.Si. = magister sains
S.E. = sarjana ekonomi
S.Sos. = sarjana sosial
S.Kom. = sarjana komunikasi
Sdr. = saudara
S.Pd. = sarjana pendidikan - Huruf Awal Setiap Kata Nama Lembaga
Singkatan terdiri dari huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, atau lembaga lainnya. Singkatan ini harus ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI = Universitas Indonesia
PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO = World Health Organization
PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
ILO = International Labour Organization
ASEAN =Association of Southeast Asian Nations
KY = Komisi Yudisial
MPR = Majelis Permusyawaratan Rakyat
DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
DPD = Dewan Perwakilan Daerah
BPS = Badan Pusat Statistik - Singkatan yang Terdiri dari Tiga atau Kata Lebih dengan Tanda Titik
Singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih dan diikuti dengan tanda titik. Contohnya:- dll. = dan lain-lain
- dsb. = dan sebagainya
- dst. = dan seterusnya
- sda. = sama dengan di atas
- ybs. = yang bersangkutan
- yth. = yang terhormat
- ttd. = tertanda
- dkk. = dan kawan-kawan
Umumnya singkatan terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya:
a.n. = atas nama
d.a. = dengan alamat
u.b. = untuk beliau
u.p. = untuk perhatian
s.d. = sampai dengan
- Lambang Kimia
lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya:
Cu = kuprum
cm = sentimeter
kVA = kilovolt-ampere
l = liter
kg = kilogram
Rp = rupiah
Macam-macam Akronim dan contohnya:
- Nama Diri yang Berupa Gabungan Suku
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.Contohnya:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani = Kongres Wanita Indonesia
Kalteng = Kalimantan Tengah
Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
Suramadu = Surabaya Madura
Kemenristek = Kementerian Riset dan Teknologi
Kemenpera = Kementerian Perumahan Rakyat
Kemenpora = Kementerian Pemuda dan Olahraga
Kemenkumham = Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bapeten = Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Batan = Badan Tenaga Nuklir Nasional
Lemsaneg = Lembaga Sandi Negara
Lapan = Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Lemhannas = Lembaga Ketahanan Nasional
Basarnas = Badan SAR Nasional
Kejagung = Kejaksaan Agung Republik Indonesia - Gabungan huruf Awal dan Suku Kata
Akronim yang terdiri dari bukan nama diri. Jadi berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:
iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu = pemilihan umum
puskesmas = pusat kesehatan masyarakat
rapim = rapat pimpinan
rudal = peluru kendali
tilang = bukti pelanggaran
Dari penjelasan di atas, kita sudah dapat mengetahui perbedaan singkatan dan akronim beserta contoh-contohnya. Dengan berkembangnya zaman generasi Z semakin pandai menciptakan singkatan atau akronim untuk mempermudah komunikasi sehari-hari di lingkungannya. Mereka hanya menciptakan singkatan dan akronim baru tetapi tidak mengetahui perbedaannya. Sebagai orang tua dan pendidik harus mengikuti perkembangan zaman, agar tidak ketinggalan dan dapat memantau bahasa yang digunakan anak-anaknya. Tabel berikut contoh akronim dan singkatan baru di kalangan generasi Z:
KATA | SINGKATAN | KATA | AKRONIM |
gedung baru | GB | cuci piring | cupir |
gedung lama | GL | budak cinta | bucin |
jilbab merah | JM | gak jelas | gaje |
butuh uang | BU | gerak cepat | gercep |
anak baru gede | ABG | dibawa perasaan | baper |
takut banget Lo | TBL | halusinasi | halu |
ya kali gak kuy | YXGK | jalur pribadi | japri |
sebel banget lo | SBL | kondisi muka | komuk |
kamar mandi baru | KMB | malas gerak | mager |
pura-pura dak tahu aja | PPDTA | panjat sosial | pansos |
kamar mandi lama | KML | mantap betul | mantul |
sok tahu | sotoy | ||
perebut istri orang | pebinor | ||
kurang pergaulan | kuper | ||
posisi wenak | pewe | ||
abg labil | ababil | ||
party goyang | pargoy | ||
curhat colongan | curcol | ||
bodoh amat | damat | ||
modal dusta | modus | ||
perebut laki orang | pelakor | ||
gedung pojok | gopo | ||
cuci muka | cumuk | ||
depan masjid | demas | ||
lantai dua | landu | ||
lantai tiga | lantig |
Meskipun Kreativitas generasi Z dapat menghambat perkembangan Bahasa Indonesia, kita tetap menghargai asalkan dalam penggunaannya mengetahui situasi dan kondisinya. Tugas kita mendampingi generasi Z agar lebih bijak dalam menggunakan bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi.