1. Home
  2. /
  3. Artikel
  4. /
  5. Singkatan Dan Akronim Ajang...

Singkatan Dan Akronim Ajang Kreativitas Generasi “Z”

Jun 21, 2022

Oleh : Uni Erawanti, S.Pd

Perkembangan IT selama pandemi Covid-19 begitu pesat berpengaruh dengan bahasa yang digunakan kalangan anak-anak dalam generasi Z. Generasi Z merupakan generasi yang tidak lepas dari internet karena mereka lahir dan tumbuh di tengah perkembanagan IT. Mereka mahir dan cerdas dalam mengoperasikan internet. Hal ini dipengaruhi dengan adanya pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun. Sehingga mereka dipaksa belajar secara online dengan menggunakan laptop atau gatget. Mereka juga dapat menggunakan berbagai aplikasi IG, facebook, twitter, whatsapp, tiktok, dll. Oleh karena itu mereka terpengaruh bahasa-bahasa yang ada di dalam media sosial. Bahkan mereka lebih nyaman dan mudah memahami bahasa barunya. Bahasa-bahasa ini juga menjamur mulai perkotaan sampai pedesaaan. Kadang-kadang bahasa-bahasa ini melupakan kesopanan, apalagi saat berbicara dengan orang yang lebih tua. Contoh anjir, kepo, gaes, gua, lu, ngapain, dsb. Mereka mengganggap ini adalah bahasa gaul.

Bahasa gaul dapat membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan bahasa ini remaja lebih kreatif asalkan digunakan pada situasi dan kondisi tertentu, sedangkan dampak negatif bahasa-bahasa seperti ini dapat menghambat perkembangan bahasa Indonesia.
Selain bahasa gaul itu, akronim dan singkatan juga mengalami variasi di kalangan generasi Z. Singkatan adalah kependekan atau gabungan huruf. Sedangkan akronim adalah kependekan huruf yang terdiri atas beberapa unsur. Akronim memiliki fungsi media humor dan semboyan yang digunakan untuk keakraban. Masih banyak orang yang mengganggap singkatan dan akronim sama, padahal berbeda. Menurut Kridalaksana singkatan dan akronim dibagi menjadi beberapa macam. Berikut penjelasannya;

  • Macam-macam singkatan beserta contohnya:
  1. Nama Orang, Gelar, Sapaan, Jabatan, dan Pangkat
    Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat yang diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan:
    A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
    H. Hamid = Haji Hamid
    Suman Hs. = Suman Hasibuan
    W.R. Supratman = Wage Rudolf Supratman
    M.B.A. = master of business administration
    M.Hum. = magister humaniora
    M.Si. = magister sains
    S.E. = sarjana ekonomi
    S.Sos. = sarjana sosial
    S.Kom. = sarjana komunikasi
    Sdr. = saudara
    S.Pd. = sarjana pendidikan
  2. Huruf Awal Setiap Kata Nama Lembaga
    Singkatan terdiri dari huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, atau lembaga lainnya. Singkatan ini harus ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
    NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
    UI = Universitas Indonesia
    PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
    WHO = World Health Organization
    PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
    KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
    ILO = International Labour Organization
    ASEAN =Association of Southeast Asian Nations
    KY = Komisi Yudisial
    MPR = Majelis Permusyawaratan Rakyat
    DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
    DPD = Dewan Perwakilan Daerah
    BPS = Badan Pusat Statistik
  3. Singkatan yang Terdiri dari Tiga atau Kata Lebih dengan Tanda Titik
    Singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih dan diikuti dengan tanda titik. Contohnya:
    1. dll. = dan lain-lain
    2. dsb. = dan sebagainya
    3. dst. = dan seterusnya
    4. sda. = sama dengan di atas
    5. ybs. = yang bersangkutan
    6. yth. = yang terhormat
    7. ttd. = tertanda
    8. dkk. = dan kawan-kawan

Umumnya singkatan terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya:
a.n. = atas nama
d.a. = dengan alamat
u.b. = untuk beliau
u.p. = untuk perhatian
s.d. = sampai dengan

  1. Lambang Kimia
    lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya:
    Cu = kuprum
    cm = sentimeter
    kVA = kilovolt-ampere
    l = liter
    kg = kilogram
    Rp = rupiah

Macam-macam Akronim dan contohnya:

  1. Nama Diri yang Berupa Gabungan Suku
    Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.Contohnya:
    Bulog = Badan Urusan Logistik
    Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
    Kowani = Kongres Wanita Indonesia
    Kalteng = Kalimantan Tengah
    Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
    Suramadu = Surabaya Madura
    Kemenristek = Kementerian Riset dan Teknologi
    Kemenpera = Kementerian Perumahan Rakyat
    Kemenpora = Kementerian Pemuda dan Olahraga
    Kemenkumham = Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
    Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
    Bapeten = Badan Pengawas Tenaga Nuklir
    Batan = Badan Tenaga Nuklir Nasional
    Lemsaneg = Lembaga Sandi Negara
    Lapan = Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
    Lemhannas = Lembaga Ketahanan Nasional
    Basarnas = Badan SAR Nasional
    Kejagung = Kejaksaan Agung Republik Indonesia
  2. Gabungan huruf Awal dan Suku Kata
    Akronim yang terdiri dari bukan nama diri. Jadi berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:
    iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi
    pemilu = pemilihan umum
    puskesmas = pusat kesehatan masyarakat
    rapim = rapat pimpinan
    rudal = peluru kendali
    tilang = bukti pelanggaran

Dari penjelasan di atas, kita sudah dapat mengetahui perbedaan singkatan dan akronim beserta contoh-contohnya. Dengan berkembangnya zaman generasi Z semakin pandai menciptakan singkatan atau akronim untuk mempermudah komunikasi sehari-hari di lingkungannya. Mereka hanya menciptakan singkatan dan akronim baru tetapi tidak mengetahui perbedaannya. Sebagai orang tua dan pendidik harus mengikuti perkembangan zaman, agar tidak ketinggalan dan dapat memantau bahasa yang digunakan anak-anaknya. Tabel berikut contoh akronim dan singkatan baru di kalangan generasi Z:

KATASINGKATANKATAAKRONIM
gedung baruGBcuci piringcupir
gedung lamaGLbudak cintabucin
jilbab merahJMgak jelasgaje
butuh uangBUgerak cepatgercep
anak baru gedeABGdibawa perasaanbaper
takut banget LoTBLhalusinasihalu
ya kali gak kuyYXGKjalur pribadijapri
sebel banget loSBLkondisi mukakomuk
kamar mandi baruKMBmalas gerakmager
pura-pura dak tahu ajaPPDTApanjat sosialpansos
kamar mandi lamaKMLmantap betulmantul
  sok tahusotoy
  perebut istri orangpebinor
  kurang pergaulankuper
  posisi wenakpewe
  abg labilababil
  party goyangpargoy
  curhat colongancurcol
  bodoh amatdamat
  modal dustamodus
  perebut laki orangpelakor
  gedung pojokgopo
  cuci mukacumuk
  depan masjiddemas
  lantai dualandu
  lantai tigalantig

Meskipun Kreativitas generasi Z dapat menghambat perkembangan Bahasa Indonesia, kita tetap menghargai asalkan dalam penggunaannya mengetahui situasi dan kondisinya. Tugas kita mendampingi generasi Z agar lebih bijak dalam menggunakan bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi.