Oleh : Uni Erawanti, S.Pd
Ayah adalah orang tua laki-laki. Ayah adalah panutan bagi anak-anaknya. Ayah mempunyai peran penting bagi anak-anaknya. Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya. Ayah bertanggungjawab terhadap kehidupan istri dan anak-anaknya. Begitu besar jasa seorang ayah.
Saat masih anak-anak, figur ayah sangat dikagumi karena ayah mengajarkan bagaimana bekerja keras dan tanggung jawab. Tanpa harus banyak bicara dan menunjukkannya, rasa sayang seorang ayah tetap bisa sampai oleh anak-anaknya. Oleh karena itu, saat berada di dekat sang ayah, setiap anak bisa merasa tenang dan aman. Rasulullah SAW merupakan contoh ayah yang sangat mencintai anak-anaknya dan keluarganya
Saat masih anak-anak, mereka bangga pada ayahnya. Jika ditanya ayah siapa yang ganteng maka semua akan mengatakan,“ganteng ayahku”. Karena Di balik sosoknya yang tegas dan tangguh, ayah juga mempunyai kelembutan hati. Dengan hatinya yang lembut itu, ayah menyayangi anak-anaknya dengan penuh kasih.
Sebagai seorang anak, apa yang sudah kita persembahkan untuk ayah kita. Bagaimana seandainya ayah meninggal, saat kita masih belum mampu berdiri sendiri. Selagi ayah masih sehat, cobalah untuk menjaga kehormatan ayah. Apa kita sanggup?
Ayah tidak akan meminta balasan terhadap apa yang ayah berikan pada anaknya. Ayah hanya minta jadilah anak yang berbakti pada orang tua, jadilah anak yang bisa menjadi kebanggakan orang tua.
Baru-baru ini berita viral seorang gubernur Bandung kehilangan putra kesayangan karena tenggelam di Sungai Arre Swiss. Bapak Gubernur mencari tanpa lelah yang pada akhirnya anaknya ditemukan dalam keadaan meninggal. Seorang ayah menjaga kehormatan anaknya dengan mempersembahkan sebuah masjid yang indah di sebelah makamnya. Bahkan nama anaknya dipakai untuk nama masjid.
Tidak kalah menarik lagi berita seorang anak pemilik salah satu pondok pesantren di Jombang melakukan perbuatan yang memalukan bahkan menjatuhkan kehormatan ayahnya. Padahal ayahnya merupakan kyai besar di Jombang. Meskipun anaknya mempermalukannya, seorang ayah tetap menjaga kehormatan dan melindungi anaknya. Seorang ayah mampu melawan apapun untuk membela anaknya.
Kita bandingkan dengan peristiwa Idul Adha yakni ketabahan, ketaatan, dan kesabaran Nabi Ismail, dapat diteladani bagaimana seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, membantu pekerjaan orang tua, dan berbaktinya kepada orang tuanya dengan pengorbanan tersebut, sebagai bentuk keimanannya kepada Allah SWT.
Dari peristiwa-peristiwa tersebut, apa yang kita berikan pada ayah? Kehancurannya atau kehormatannya. Semua bergantung pada pilihan masing-masing anak. Seorang ayah tidak akan menuntut terhadap apa yang diajarkan saat itu.
Tidak ada seorang ayah yang akan menghancurkan anaknya sendiri. Meskipun ayah tanpa banyak ekspresi ucapan, tepukan ringan di pundak atau jabat tangan erat sudah cukup memberitahu kalau ayah sangat bangga pada anaknya. Hanya saja sebagai anak kurang paham bahwa ayahnya sangat mencintainya.
Coba kita pahami bagaimana Ebiet G. Ade menciptakan lagu yang dipersembahkan untuk ayah tercinta,
Titip Rindu Buat Ayah
(Lagu Ebiet G. Ade)
Di matamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat di keningmuKau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah, hm-hmMeski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahanEngkau telah mengerti
Htam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu
Gambaran perjuanganBahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk, hm-hmNamun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setiaAyah, dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung bebanEngkau telah mengerti
Hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu
Gambaran perjuanganBahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk, hm-hmNamun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Semoga kita dapat menjaga kehormatan seorang ayah. Semoga kita dapat membahagiakan ayah. Semoga kita dapat mengangkat derajat ayah. Terima kasih ayah atas segala perjuanganmu selama ini. Terima kasih karena terus memberikanku semangat hingga sekarang aku menjadi anak yang tangguh. Didikan ayah akan aku tularkan pada anak-anakku.