Oleh : Uni Erawanti, S.Pd.
Wanita adalah perempuan dewasa. Bagaimana menjadi perempuan dewasa? Apakah kita perlu menjaga aurat kita? Menjadi perempuan dewasa kita harus memerhatikan cara berpakaian dan cara pergaulan. Dengan mengetahui betapa penting dan wajibnya wanita muslimah untuk mengenakan jilbab saat memasuki baliqh, tentunya perintah ini juga akan mendapatkan ancaman serta hukuman yang akan didapat di akhirat nanti. Setiap perintah yang diberikan oleh Allah, tidak ada satupun yang membuat rugi manusia. Apa yang Allah perintahkan keseluruhannya dapat memberikan manfaat dan keselamatan bagi manusia. Betapa Allah ciptakan perintah bukan hanya sekedar untuk diikuti atau hanya sekedar menjalankan, tetapi memiliki manfaat yang luar biasa besarnya. Termasuk dalam hal ini mengenai perintah berjilbab terhadap wanita. Di dalam islam, wanita memiliki kewajiban untuk menutup auratnya.
Fenomena yang ada banyak wanita yang terjerumus karena tren pergaulan atau tren cara berpakaian. Berpakaian berhijab dianggap tidak mengikuti perkembangan zaman. Lantas bagaimana batasan aurat wanita?
Untuk batasan aurat perempuan yakni seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, menceritakan bahwa adik kandungnya Asma’ binti Abu Bakar masuk ke rumah Rasulullah dengan berpakaian tipis.
أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, ‘Wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini’, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.“
Dalam Surat Al-Ahzab Ayat 59 dijelaskan:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya: “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Berdasarkan ayat tersebut sudah jelas bahwa seoerang Wanita harus menutup aurat. Bagaimana cara megulurkan jilbab? Apakah hanya menutup rambut saja? Apakah jilbab hanya sekedar tren di bulan Ramadhan? Tentu tidak, menutup aurat bukan hanya sekadar tren untuk menutup tubuh dengan kain, tetapi ada standar yang mesti diikuti bagi muslimah. Pertama, mereka harus menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Kedua, pakaian yang dikenakan haruslah longgar, tidak boleh ketat atau menunjukkan lekuk tubuhnya. Ketiga, pakaian yang dikenakan tidak tipis atau tembus pandang alias kulit tubuh dapat terlihat. Keempat, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan perempuan kafir. Kelima, tidak menggunakan wangi-wangian atau parfum yang semerbak sehingga dapat merangsang syahwat pria.
Tren bulan Ramadhan memakai hijab sampai hari raya, mereka berlomba-lomba berburu hijab yang modern agar tampil cantik dan menawan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Semoga menjadi hidayah bagi mereka tetap mempertahankan jilbabnya. Bukan malah melepas jilbab. Aamiin. Jilbab bukanlah untuk tren, tatapi jilbab merupakan kewajiban bagi Wanita.
Aturan-aturan standar itu harus diikuti dengan baik dan benar bagi wanita yang berjilbab. Jika melihat zaman sekarang, masih banyak dijumpai wanita yang mengenakan jilbab tetapi pakaiannya yang dikenakan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Jilbab tidak dipanjangkan malah disematkan di leher sehingga bagian dada dan pantat tampak jelas dipandang laki-laki. Dengan demikian laki-laki akan berpikir buruk terhadapnya. Menutup aurat ini tidak hanya sekedar untuk menjalankan perintah semata, tetapi memiliki efek yang banyak terhadap diri wanita dan masyarakat disekitarnya.
Jika Seorang Wanita tidak berjilbab dampaknya adalah:
- Muncul Berbagai Kemaksiatan, pelecehan seksual, pemerkosaan, tidak adanya batasan pergaulan, dan timbulnya perzinahan.
- Tidak ada Nilai Kesopanan di Masyarakat, membuat lingkungan akan menjadi tidak fokus, pergaulan menjadi lebih bebas dan tidak terkendali
- Merusak Moral Manusia, manusia berbeda dengan hewan, manusia memiliki batas, sedangkan hewan tidak, batas-batas manusia adalah aurat.
Jika mereka berhijabpun masih ada aturan-aturan standar itu harus diikuti dengan baik dan benar bagi wanita yang berjilbab. Jika melihat zaman sekarang, masih banyak dijumpai wanita yang mengenakan jilbab tetapi pakaiannya yang dikenakan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Jilbab tidak dipanjangkan malah disematkan di leher sehingga bagian dada dan pantat tampak jelas dipandang laki-laki. Dengan demikian laki-laki akan berpikir buruk terhadapnya. Menutup aurat ini tidak hanya sekedar untuk menjalankan perintah semata, tetapi memiliki efek yang banyak terhadap diri wanita dan masyarakat disekitarnya. Meskipun demikian kita tidak menutup mata segala bentuk perubahan dan perkembangan zaman, Islam dapat menerimanya dengan baik. Dalam hal pakaian wanita Muslimah pasti akan mengalami perubahan, mulai dari model, motif, atau apa pun itu. Tapi, setiap Muslimah berhijab, harus tetap mengikuti lima aturan standar untuk menutupi aurat dengan sungguh-sungguh. Perlu diingat juga, hendaknya seorang Muslimah tidak memakai hijab dan jilbab dengan warna mencolok yang dapat mengundang perhatian pria lain.